/

Malam Mencekam Di Kandang Badak

Medioc ritatem necessitatibus ex eam. Verterem qualisque no per. Id oratio veritus antiopam duo, forensibus dissentiunt eam eu.

Perkenalkan nama Saya Rifky, Saya mau menceritakan sedikit kisah perjalanan Saya ke Gunung Gede pada tahun 2007 silam, waktu itu kami berlima berangkat dari Bandung menuju Bogor, saat itu belum ada jalan tol cipularang, maka bus dari Bandung masih melewati puncak Cisarua Bogor, kami berangkat dari Bandung jam 6 pagi sampai di basecamp sekitar jam 11 siang.

Sampai di basecamp kita melakukan pendaftaran di jalur Cibodas, setelah itu kami berdoa terlebih dahulu dan kita memulai perjalanan, dari pos 1 ke pos 3 biasa-biasa saja tidak ada hal yang aneh, meskipun sejujurnya saya ini sangat sensitif terhadap hal yang berbau mistis, akan tetapi selama kita sopan dan menghormati peraturan yang ada di gunung tersebut, InsyAllah tidak akan terjadi apa-apa..

Kandang Badak 16 Februari 2019

Dikarenakan perjalanan kita yang santai, kita sampai di pos Kandang Badak Magrib. Tetapi memang ada tenda juga yang bermalam disana akhirnya kita memutuskan untuk mendirikan tenda disana, dan rencanan kita untuk melakukan summit pada jam 3 dini hari nanti. Disini mulai terasa kemistisanya.

Saya ingat watku itu berlima, saat diluar tenda sambil membuat kopi dan merokok, Saya berinisiatif untuk membuat mie rebus dikarenakan kondisi suhu pada malam itu sangat dingin, lalu saya mengambil Indomie di tenda. Sementara teman-teman Saya masih diluar, ketika Saya masuk tenda saya melihat teman saya lagi diam tertunduk di pojok tenda seperti kedinginan, tanpa curiga Saya bertanya kepada temen saya itu (sambil mencari Indomie yang ada di dalam keril) tanpa memperhatikan jelas muka nya Saya bertanya “Cevi (nama nya) kamu kenapa? kedinginan? mau saya bikinin Indomie gak? kalo mau saya bikinin ya, nanti kamu keluar saja?”

Setelah saya tanya seperti itu kok dia diam saja tidak merespon mungkin pikiran Saya memang kecapean dan kedinginan, ya sudah Saya keluar tenda dan menghampiri teman-teman Saya. Tiba-tiba Saya terkejut melihat teman-teman Saya semua itu memang masih diluar dan jelas sekali teman Saya yang bernama Cevi itu memang ada diluar sedang mengobrol sama teman Saya yang lainya, saya kaget kalau memang itu bener Cevy yang lagi ngobrol sama teman Saya, nah! yang tadi di tenda itu siapa?? setelah Saya hitung jumlah teman Saya memang cuma 4 orang, Saya disitu panik dan bingung mau bilang apa, Saya mau menceritakan hal ini langsung kepada teman-teman Saya takutnya mereka semua juga kebawa panik.

Lalu kita makan dan ngerokok, kita masuk tenda dengan posisi Saya yang terakhir masuk, dikarenakan takut mahluk itu masih ada di dalam tenda dan ternyata memang sudah tidak ada, syukurlah ujarku.

Malam itu Saya tidak bisa langsung tidur, dan masih dalam kondisi panik. Saat Saya sudah mulai mengantuk, saya diketjutkan dengan suara tenda kami seperti digaruk-garuk golok dan juga suara seperti orang lari mengelilingi tenda, disaat itu saya membangunkan teman-teman saya, tapi teman saya pulas sekali jadi susah dibangunkan. Akhirnya saya baca-baca doa yang saya bisa, suara itu pun hilang.

Jam 3 subuh kita melakukan perjalanan summit, setelah itu kita langusng turun menuju basecamp untuk pulang ke Bandung.

Sesampainya di kota Bandung saya menceritakan ini semua kepada Paman saya yang kebetulan juga dia orang pintar (orang yang bisa), dan ternyata menurut pernyataan dia bahwa penampakan waktu itu memang dedemit Kandang Badak di gunung Gede Pangrango, dan dia suka senang dengan Saya, dikarenakan Saya pernah berkomunikasi dengan mahluk halus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.